PENGARUH TEKNOLOGI TERHADAP ORGANISASI
Disusun Oleh
:
Ayu Devy Rustianingtyas
01215165
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah
memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita
nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT
atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran,
sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas CP 4
dari mata kuliah seminar MSDM dengan judul “Pengaruh Teknologi Terhadap
Organisasi”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta
kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari
pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah
ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Demikian, semoga makalah ini
dapat bermanfaat. Terima kasih.
Surabaya, 1 Juli 2019
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
(Nooraida, 2013) Teknologi informasi muncul sebagai akibat semakin
merebaknya globalisasi dalamkehidupan organisasi. Teknologi dalam organisasi
memiliki peranan utama dalammempelajari sifat-sifat dari teknologi suatu
organisasi dan hubungan teknologi terhadapstruktur organisasi. Organisasi
adalah sebuah sistem terbuka, dan teknologi organisasi merupakan cerminan dari
kondisi lingkungan organisasi dan juga jenis kegiatan internalyang terjadi
dalam organisasi. Teknologi saat ini tidak bisa dipisahkan dari jalannya
sebuahorganisasi. Karena dengan keberadaan teknologi informasi, menjadi faktor
penentu utamadari keberhasilan organisasi.
Thomson mengelompokan teknologi
organisasi menjadi 3 jenis, yang masing-masingmenggambarkan jenis hubungan yang
terjadi dengan konsumen maupun jenis kegiataninternal yang terjadi dalam
organisasi, yaitu:
1. Teknologi perantara (mediating technology) :
digunakan untuk menghubungkanbeberapa klien yang satu sama lain tidak dapat
dihubungkan secara langsung.Misalnya jika hubungan langsung tersebut memerlukan
ongkos yang besar, ataupun karena terlalu rumit untuk dilaksanakan.
2. Teknologi rangkaian panjang (long-linked technology) :
pada jenis teknologi ini 31 kegiatan organisasi terdiri dari tahapan-tahapan
kegiatan yang berurutan. Hasil darisuatu kegiatan menjadi output bagi kegiatan
berikutnya, berurutan, hingga akhirnya produk siap untuk digunakan oleh
konsumen.
3. Teknologi intensif (intensitive technology): teknologi
intensif merupakan kumpulandari beberapa jenis pelayanan khusus, yang
keseluruhannya digabungkan untukmelayani klien. Teknologi intensif umumnya
digunakan pada kegiatan yangmempunyai akibat yang cukup berarti pada klien
sehingga klien mengalami perubahan.
1.2.
Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana
perkembangan teknologi dalam organisasi?
2.
Apa arti teknologi
organisasi?
3.
Apa peranan
teknologi dalam organisasi?
4.
Bagaimana cara penerapan
teknologi pada bagian- bagian organisasi?
5.
Bagaimana manfaat
teknologi dalam organisasi?
1.3.
Tujuan
1.
Mengetahui
perkembangan teknologi dalam organisasi.
2.
Mengetahui arti
teknologi organisasi.
3.
Mengetahui peranan
teknologi dalam organisasi.
4.
Mengetahui
penerapan teknologi pada bagian-bagian organisasi.
5.
Mengetahui manfaat
teknologi dalam organisasi.
1.4.
Manfaat
1. Bidang
Praktis
Makalah ini di harapkan memberikan
kontribusi tentang bagaimana manfaat
perkembangan teknologi dalam organisasi.
2. Bidang
teoritis
Dapat dijadikan sebagai dasar dan bahan acuan secara
literature untuk penelitian sejenisnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Perkembangan
Teknologi Dalam Organisasi
(Katarizon, 2013) Teknologi didefinisikan sebagai pengetahuan, alat-alat, teknik dan
kegiatan yang digunakan untuk mengubah input menjadi output. Karena itu dapat
dikatakan bahwa teknologi meliputi seluruh proses transformasi yang terjadi
dalam organisasi, menyangkut mesin-mesin yang digunakan, pendidikan dan
keahlian karyawan, serta prosedur kerja yang digunakan dalam pelaksanaan
seluruh kegiatan (Lubis & Husaini : 1987 : 96). Organisasi adalah sebuah
sistem terbuka, dan teknologi organisasi merupakan cerminan dari kondisi
lingkungan organisasi dan juga jenis kegiatan internal yang terjadi dalam
organisasi.
Teknologi dalam organisasi
memiliki peranan utama dalam mempelajari sifat-sifat dari teknologi suatu
organisasi dan hubungan teknologi terhadap struktur organisasi. Dalam teori
organisasi yaitu dengan prinsip ketergantungan (contingency), menyatakan bahwa
karakteristik organisasi mempunyai ketergantungan terhadap faktor-faktor
teknologi yang pada akhirnya berkembang menjadi pendekatan modern dalam teori
organisasi. Menurut James Thomson, teknologi organisasi tidak didasarkan pada
penyelidikan yang dilakukan dilapangan, melainkan merupakan suatu pembahasan
teoritis yang disusun berdasarkan landasan-landasan pemikiran yang telah muncul
sebelumnya.
Pembahasan mengenai teknologi
organisasi dilakukan dengan membedakan organisasi menjadi dua jenis, yaitu :
organisasi perusahaan manufaktur dan organisasi non-manufaktur. manufaktur
adalah suatu cabang industri yang mengaplikasikan peralatan dan suatu medium
proses untuk transformasi bahan mentah menjadi barang jadi untuk dijual.
2.2.
Pengertian Teknologi Organisasi
Teknologi didefinisikan sebagai
pengetahuan, alat-alat, teknik dan kegiatan, yang digunakan untuk mengubah
input menjadi output. Karena itu dapat dikatakan bahwa teknologi meliputi
seluruh proses transformasi yang terjadi dalam organisasi, menyangkut
mesin-mesin yang digunakan, pendidikan dan keahlian karyawan, serta prosedur
kerja yang digunakan dalam pelaksanaan seluruh kegiatan (Lubis & Husaini;
1987: 96). Pembahasan mengenai teknologi organisasi dilakukan dengan membedakan
organisasi menjadi dua jenis, yaitu organisasi perusahaan manufaktur dan
organisasi perusahaan non-manufaktur. Penelitian mengenai teknologi organisasi
perusahaan manufaktur yang dianggap paling berpengaruh terhadap perkembangan
teori organisasi, yang dilakukan Joan Woodward pada tahun 1950-an di
Inggris.
Woodward menemukan bahwa perusahaan yang mengunakan struktur yang sesuai
dengan teknologi produksinya dikelompokan ke dalam tiga tipe teknologi
produksi, yaitu;
1.
Pembuatan produk tunggal atau dalam
kelompok ukuran kecil;
2.
Produksi masal atau dalam
kelompok ukuran besar; dan
3.
Produksi menurut proses.
2.3. Peranan Utama Teknologi Dalam Organisasi
Teknologi dalam organisasi
memiliki peranan utama dalam mempelajari sifat-sifat dari teknologi suatu
organisasi dan hubungan teknologi terhadap struktur organisasi. Dalam teori
organisasi yaitu dengan prinsif ketergantungan (contingency), menyatakan bahwa
karakteristik organisasi mempunyai ketergantungan terhadap faktor-faktor
teknologi yang pada akhirnya berkembang menjadi pendekatan modern dalam teori
organisasi. Menurut James Thomson, teknologi organisasi tidak didasarkan pada
penyelidikan yang dilakukan dilapangan, melainkan merupakan suatu pembahasan
teoritis yang disusun berdasarkan landasan-landasan pemikiran yang telah muncul
sebelumnya.
Organisasi adalah sebuah sistem
terbuka, dan teknologi organisasi merupakan cerminan dari kondisi lingkungan
organisasi dan juga jenis kegiatan internal yang terjadi dalam organisasi.
Thomson mengelompokan teknologi
organisasi menjadi 3 jenis, yang masing-masing menggambarkan jenis hubungan
yang terjadi dengan konsumen maupun jenis kegiatan internal yang terjadi dalam
organisasi, yaitu:
1.
Teknologi
perantara (mediating technology), digunakan untuk menghubungkan beberapa klien
yang satu sama lain tidak dapat dihubungkan secara langsung, misalnya jika
hubungan langsung tersebut memerlukan ongkos yang besar, ataupun karena terlalu
rumit untuk dilaksanakan;
2.
Teknologi
rangkaian panjang (long-linked technology)pada jenis teknologi ini kegiatan
organisasi terdiri dari tahapan-tahapan kegiatan yang berurutan. Hasil dari
suatu kegiatan menjadi output bagi kegiatan berikutnya, berurutan, hingga
akhirnya produk siap untuk digunakan oleh konsumen;
3.
Teknologi
intensif (intensitive technology) teknologi intensif merupakan kumpulan dari
beberapa jenis pelayanan khusus, yang keseluruhannya digabungkan untuk melayani
klien. Teknologi intensif ini umumnya digunakan pada kegiatan yang mempunyai
akibat yang cukup berarti pada klien sehingga klien mengalami perubahan.
Penelitian kelompok Aston merumuskan skala pengklasifikasian teknologi yang
dapat digunakan dalam teknolgi manufaktur maupun non-manufaktur.
Kelompok Aston menemukan tiga variabel utama yang dianggap
merupakan gambaran dari aliran kegiatan kerja suatu organisasi, yaitu:
1.
Otomatisasi peralatan (automation of equipment), yaitu menurut
presentase kegiatan yang dilaksanakan oleh mesin ataupun peralatan bekerja
sendiri secara otomatis dan tidak dilakukan oleh manusia;
2.
Fleksibilitas
aliran kegiatan (workflow regidity), menunjukan fleksibilitas pengetahuan,
keterampilan dan peralatan yang digunakan dalam proses kegiatan;
3.
Ketelitian evaluasi proses
(specifity of evaluation), menunjukan tingkat ketelitian yang digunakan dalam
mengevaluasi proses yang dilakukan, mulai dari evaluasi yang ketelitiannya
tinggi dengan menggunakan pengukuran secara kuantatif, sehingga evaluasi yang
tingkat ketelitiannya rendah yang hanya didasarkan pada pendapat pribadi, tanpa
melakukan pegukuran yang teliti.
Kelompok Aston menggabungkan tiga
variabel tersebut menjadi satu skala pengukuran teknologi, yang dinamakan
integrasi aliran kegiatan (workflow integration). Temuannya adalah makin tinggi
angka integrasi aliran kegiatan suatu perusahaan menunjukan tingkat otomatisasi
peralatan yang lebih besar, aliran kegiatan yang lebih kaku, dan ketelitian
evaluasi proses yang lebih tinggi. Perusahaan manufaktur ternyata mempunyai
nilia integrasi aliran kegiatan lebih tinggi dari perusahaan non-manufaktur.
Terdapat hubungan antara teknologi dengan struktur organisasi.
2.4.
Penerapan Teknologi Pada Bagian-Bagian Organisasi
Pada suatu
organisasi yang kompleks setiap bagian organisasi mempunyai teknologi yang
jenisnya berbeda-beda disebabkan kenyataan bahwa setiap bagian organisasi
melakukan kegiatan mengubah input menjadi output dengan teknologi yang
berlainan. Perrow menunjukan adanya dua dimensi dari kegiatan kerja yang
mempunyai relevansi terhadap struktur maupun kegiatan yang terjadi dalam suatu
organisasi, yaitu; (1) variasi tugas (task variaty), menunjukan banyaknya
kekecualian (exception) dalam tugas yang diukur dengan banyaknya hal tak
terduga dan hal yang baru, yang terjadi dalam proses pekerjaan; (2) kemudahan
analisis (analyzability), yaitu pekerjaan yang mudah dianalisis bisa diuraikan
menjadi beberapa langkah yang jelas, dan juga bersifat mekanistik sehingga bisa
dijalankan dengan prosedur yang bersifat obyektif dan terukur secara
kuantitatif. Penyelesaian masalah menjadi mudah karena setiap langkah dalam
proses terukur secara jelas dan mudah diketahui jika ada penyimpangan.
Perow
mengklasifikasi empat jenis teknologi, yaitu (1) teknologi rutin, ditandai
dengan variasi tugas yang kecil, pekerjaan yang dilakukan umumnya bisa
mempunyai standar dan juga formal, serta mempunyai prosedur komputasi tertentu
untuk menyelesaikannya. Ini berarti bahwa jenis teknologi rutin mempunyai
tingkat kemudahan analisis yang tinggi; (2) teknologi non rutin, ditandai
dengan mempunyai variasi tugas yang dapat dikatakan tinggi, dan juga proses
yang tidak terlalu dimengerti sehingga tidak mudah untuk dianalisis.dalam
penyelsaian pekerjaan yang termasuk teknologi non-rutin , diperlukakan usaha
yang cukup besar untuk menganalisis kegiatan maupun permasalahan yang muncul,
karena itu, diperlukakan adanya pengalaman yang cukup tinggi serta pengetahuan
teknis yang memedai; (3) teknologi Craft cirinya adalah adanya aliran kegiatan
yang relatif stabil, tetapi dengan proses yang tidak terlalu dimengerti. Karena
itu pekerjaan jenis ini menuntut pengalaman yang tinggi serta latihan yang
cukup agar para karyawan dapat menghadapi permasalan yang rumit dengan
bijaksana berdasarkan intuisi dan pengalamannya; (4) teknologi engineering,
yaitu pekerjaan yang cukup rumit karena variasi tugas yang cukup tinggi tetapi
umumnya kegiatan ditangani dengan formula prosedur maupun teknik yang sudah
baku. Permasalahan umumnya diselaseaikan dengan menggunakan sejumlah
pengetahuan yang sudah cukup mapan sebagai ajuan. Teknologi yang digunakan pada
suatu organisasi mempunyai hubungan yang erat terhadap berbagai karakteristik
organisasi seperti kualifikasi karyawan, struktur organisasi dan pola
organisasi. Hubungan antara teknologi dengan berbagai karakteristik tersebut
dapat terlihat berdasarkan: (a) organisasi organik dan mekanistik; (b)
kualifikasi karyawan; (c) struktur formal; (d) rentang kendali, yaitu sebagaian
jumlah karyawan yang dipimpin oleh seorang pemimpin dalam suatu organisasi.
Besarnya rentang kendali dipengaruhi oleh rumitnya kegiatan dan juga tingkat
profesionalisme karyawan dalam organisasi. Rentang kendali harus lebih kecil
agar atasan dan para bawahan bisa lebih sering berinteraksi; (e)
desentralisasi, power dan kebebasan mengambil keputusan; (f) komunikasi; (g)
koordinasi dan control.
2.5.
Pemanfaatan
Teknologi dalam Organisasi
(Fauziah, 2016) Pemanfaatan atau implementasi teknologi dalam kegiatan operasional
organisasi akan memberikan dampak yang cukup signifikan bukan hanya dari
efisiensi kerja, namun juga terhadap budaya kerja baik secara personal,
antarunit, maupun keseluruhan intuisi. Berdasarkan struktur organisasi, pemanfaatan
teknologi informasi di klasifikasikan menjadi tiga kategori, yaitu :
1. Perbaikan Efisiensi
Pemanfaatan teknologi informasi untuk perbaikan
efisiensi diterapkan pada level operasional organisasi. Pada kategori ini,
pemanfaatan teknologi informasi diukur dengan penurunan waktu dan biaya proses.
2. Perbaikan Efektivitas
Pemanfaatan teknologi informasi untuk perbaikan
efektivitas diterapkan pada level manajerial organisasi. Pada kategori ini
pemanfaatan teknologi informasi ini diukur dengan kemudahan dan kecepatan
memperoleh status pencapaian target organisasi.
3. Stategic Improvement
Pemanfaatan teknologi informasi untuk strategic
improvement (perbaikan daya saing) diterapkan pada level eksekutif organisasi.
Pada kategori ini, pemanfaatan teknologi informasi diukur dengan kemudahan dan
ketepatan pengambilan keputusan oleh eksekutif.
BAB III
KESIMPULAN
(Fauziah, 2016) Teknologi informasi
merupakan teknologi yang digunakan untuk memperoleh informasi baik itu secara
internal maupun eksternal yang diakibatkan oleh globalisasi yang terus
berkembang. Organisasi merupakan sistem yang terbuka sehingga arus perkembangan
tersebut akan secara bebas masuk kedalam suatu organisasi. Penerapan teknologi
yang ada dalam organisasi harus disesuaikan dengan karakteristik dari
organisasi itu sendiri supaya tidak terjadi adanya pertentangan. Dengan adanya
teknonolgi informasi dapat memberikan peran yang cukup signifikan baik itu
terhadap efisiensi kerja atau budaya kerja antar anggota, antarunit, atau
intuisi secara keseluruhan yang ada dalam organisasi tersebut, sehingga
teknologi dengan organisasi memiliki keterkaitan dan saling mempengaruhi satu
sama lain.
(Zakiyatur & Pangamiano, 2012) Pemanfaatan teknologi
informasi dalam suatu organisasi atau perusahaan juga berkaitan dengan
keunggulan kompetitif untuk meningkatkan kualitas informasi, pengawasan kinerja
organisasi atau perusahaan menggunakan teknologi informasi baik sebagai alat
bantu maupun strategi yang tangguh untuk mengintegrasikandan mengolah data
dengan cepat dan akurat serta untuk penciptaan produk layanan baru sebagai daya
saing untuk menghadapi kompetisi.
DAFTAR PUSTAKA
https://surya-sisteminformasi.blogspot.com/2015/07/peranan-teknologi-dalam-organisasi.html
Fauziah, U. (2016). TEKNOLOGI INFORMASI DALAM ORGANISASI.
Retrieved from Universitas Pasundan Bandung website:
http://ulfhafauziah10.blogspot.com/
Katarizon. (2013). PERANAN TEKNOLOGI DALAM SEBUAH ORGANISASI.
Retrieved from http://katarizon.blogspot.com/2013/09/peranan-teknologi-dalam-sebuah.html
Nooraida, P. A. (2013). Teknologi Dalam Organisasi. 2.
Retrieved from
https://www.academia.edu/5524967/Peranan_Teknologi_dalam_Organisasi
Zakiyatur, & Pangamiano, K. (2012). PERANAN TEKNOLOGI
DALAM ORGANISASI. Retrieved from Universitas Palangkaraya website:
http://httpzakia.blogspot.com/2012/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html
Komentar
Posting Komentar