Langsung ke konten utama

Laporan Kunjungan Industri PT. Campina Ice Cream Industry


LAPORAN
KUNJUNGAN INDUSTRI
PT. CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY TBK

 








Disusun Oleh :
Ayu Devy Rustianingtyas
(01215165)


JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA
2019

KATA PENGANTAR


Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-NYA sehingga kami selaku penyusun dapat menyelesaikan Laporan Kunjungan Industri di PT. Campina Ice Cream Industry ini.
            Laporan ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan Laporan kunjungan industri ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan Laporan ini.
            Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki Laporan kunjungan industri ini.
            Akhir kata kami berharap semoga Laporan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
   
Surabaya,   Mei 2019
   

Penyusun








BAB I
PENDAHULUAN


1.1.                 Latar Belakang

Ice cream merupakan salah satu makanan favorit karena rasanya yang enak, teksturnya yang lembut, dan membuat sensasi yang menyenangkan bagi sebagian orang yangmemakannya. Pengolahan ice cream tidak hanya berdasarkan pada perbedaan variasi rasa, warna dan bentuk, tetapi juga dapat dikombinasikan dengan produk makanan, minuman maupun cake. Ice cream dapat dikatakan sebagai jenis makanan yang paling populer dan banyak digemari oleh semua kalangan, baik dari anak-anak hingga dewasa.
Ice cream merupakan produk pembekuan yang murni dan bersih, dibuat dari susu, gula, air, dan biasanya juga ditambahkan buah-buahan, flavor, zat warna, dan sebagainya (Foster., et al, 1961 dan Barber , 1962). Ice cream dapat dikomersilkan dalam skala rumah tangga maupun skala industri. Industri ice cream yang terkenaldi Indonesia salah satunya adalah PT. Campina Ice Cream Industry. PT. Campina Ice Cream Industry merupakan perusahaan lokal yang sudah dikenal sejak pada tahun 1972 dengan kapasitas produksi yang sangat besar. Produk PT. Campina Ice Cream Industry juga telah berhasil menembus pangsa pasar yang cukup luas yang dibuktikan dengan pendistribusian ice cream Campina yang sudah mencapai seluruh wilayah Indonesia.
Perusahaan ini selain mampu mempertahankan loyalitas konsumen terhadap produk-produk yang dimilikinya, juga mampu mempertahankan kualitas produk-produk yang dihasilkan. Keberhasilan dalam mempertahankan loyalitas konsumen dan kualitas produk diperoleh dari penerapan sistem-sistem yang ada serta 2 pengembangan sistem-sistem tersebut menjadi lebih baik seiring dengan pengembangan industri. Penerapan dan pengembangan sitem yang ada sangat menarik untuk dipelajari dan dipahami lebih lanjut, oleh karena itu inilah yang melatar belakangi pemilihan PT. Campina Ice Cream Industry sebagai tempat untuk melaksanakan kunjungan industri.

1.2.                 Tujuan

1.      Mengetahui bagaimana proses produksi ice cream PT. Campina Ice Cream Industry.
2.      Mengenalkan mahasiswa dalam dunia industri khusunya pada industri ice cream PT. Campina Ice Cream Industry.
3.      Memberikan wawasan lebih kepada mahasiswa terkait dunia permesinan khususnya produksi ice cream.

1.3.                 Manfaat Kunjungan Industri

1.      Peserta semakin tahu dalam proses produksi ice cream PT. Campina Ice Cream Industry.
2.      Peserta dapat mengetahui dalam dunia industri khususnya pada industri ice cream PT. Campina Ice Cream Industry.
3.      Peserta mendapatkan wawasan yang lebih luas terkait dunia permesianan.

1.4.                 Waktu dan Tempat

Kunjungan industri ini dilaksanakan pada 6 Mei 2019 ke PT. Campina Ice Cream Industry yang bertempat di Jl. Rungkut Industri II No.15, Tenggilis Mejoyo, kec. Tenggilis Mejoyo, kota Surabaya.








BAB II
PEMBAHASAN


2.1.                 Gambaran Umum PT. Campina Ice Cream Industry

PT. Campina Ice Cream Industry adalah salah satu perusahaan es krim terkemuka di Indonesia yang didirikan pada awal tahun 1970 oleh keluarga Pranoto yang mulai merintis pembuatan es krim secara sederhana di garasi rumah mereka di Surabaya.Sepuluh tahun pertama periode 1970-1980 merupakan masamasa usaha yang keras dimana pada saat itu es krim belum sepopuler sekarang ini. Masih tetap dilokasi yang sama pembuatan es krim mulai menggunakan mesin sederhana yang khusus didatangkan dari Italia. Seiring laju perkembangan usaha pada tahun 1985 seluruh kegiatan usaha dipindahkan ke lokasi industri bergengsi di rungkut industri estate Surabaya. Pada tahun 1984 keluarga Sabana Prawirawijaja sebagai pemilik PT. Ultrajaya Milk Indonesia. Berpartisipasi dalam kepemilikan saham dan pada tahun ini pula merupakan awal dari perkembangan usaha ke arah industri modern. Momentum bersejarah terjadi pada tahun yang sama dengan perubahan nama dari CV. Pranoto Pancajaya menjadi PT. Campina Es krim Industry dan setahun kemudian dilakukan konsolidasi internal untuk memperkuat jajaran devisi pemasaran dan penjualan sebagai ujung tombak perusahaan. Sejalan dengan perkembangan usaha yang terjadi pada tahun 1998 dilakukan renovasi pabrik dan penambahan mesinmesin modern sebagai penunjang kegiatan produksi. Kini perjalanan panjang dan serangkaian kendala dan tantangan telah mengantarkan PT. Campina Ice Cream Industry menjadi salah satu produsen es krim terbesar dan terkemuka di indonesia.

2.2.                 Visi dan Misi PT. Campina Ice Cream Industry

VISI
Memiliki kepekaan tinggi untuk senantiasa berorientasi kepada pasar dan pelanggan, mengoptimalkan seluruh sumber daya dan asset  perusahaan guna memberikan nilai lebih sebagai wujud pertanggungjawaban kepada para pemilik saham serta menjalankan usaha dengan memperhatikan lingkungan dan masyarakat sekitar.
MISI
Menjadikan Perseroan, sebagai salah satu produsen es krim dan makanan beku, yang terbaik dan terbesar di Indonesia dengan senantiasa mengutamakan kepuasan para pelanggan, para pemegang saham dan para karyawan, serta memegang teguh prinsip usaha yang bersahabat dengan lingkungan.

2.3.                 Sejarah Ice Cream PT. Campina Ice Cream Industry

Pada tanggal 22 Juli 1972 di kota Surabaya lahir salah satu produsen es krim yang didirikan oleh Bapak Darmo Hadipranoto berserta istrinya, mereka menciptakan es krim yang bernama Campina di garasi rumah yang t erletak di Jl. Gembong Sawah, Surabaya. Saat itulah mereka m endirikan CV Pranoto.
Campina selalu menghadirkan produk-produk istimewa dari bahan alami, higienis dan berkualitas. Demi meningkatkan varian produk, pada tahun 1982, Campina memindahkan lokasi pabriknya ke Rungkut, Surabaya yang sampai saat ini masih digunakan. Perkembangan cara penjualan Campina juga mulai beragam, dari menggunakan armada sepeda, freezer hingga van.
Demi meningkatkan varian produk, pada tahun 1982, Campina memindahkan lokasi pabriknya ke Rungkut, Surabaya yang sampai saat ini masih digunakan. Sesuai dengan visi Campina untuk menjadi produsen es krim terbesar, pada tahun 1994 nama Perseroan berubah menjadi PT Campina Ice Cream Industry.
Pada tahun 2009 Perseroan lebih memfokuskan diri pada program-program yang terkait pengurangan dampak pemanasan global. Langkah awal dimulai dengan bekerjasama dengan Badan Lingkungan Hidup Kota Surabaya dalam Sosialisasi mengenai Pemanasan Global.  Hal ini sesuai dengan visi Perseroan yang memiliki visi dan misi untuk menjalankan usaha dengan berpegang teguh pada prinsip usaha yang bersahabat dengan lingkungan.
Komitmen Campina sebagai produsen es krim terbesar, selalu memegang teguh prinsip usaha yang bersahabat dengan lingkungan, hal ini diwujudkan dalam bentuk partisipasi menjaga keseimbangan alam untuk mengurangi pemanasan global. Beberapa contoh kegiatan yang telah dilakukan adalah penanaman 1000 pohon di Banda Aceh dan adanya Roof Top Organic Garden di lingkungan pabrik, dan pengolahan sampah menjadi kompos. Gaya hidup sehat pun diwujudkan dengan adanya vegan menu yang nikmat di kantin karyawan setiap hari. Campina juga mengundang pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum dalam kegiatan ‘Factory Visit’ untuk melihat proses pembuatan es krim Campina yang higienis dan berkualitas.

2.4.                 Produk-Produk yang Dihasilkan

Jenis Produk
Product Type
Target Pasar
Market Target
Merek
Merk


SpongeBob

Spiderman

Patrick

Anak - Anak Kids
TMNT

Happy Cow

Fantasy

BlueJack Didi Cup
Impulse

Petit

Concerto

Remaja Teen
Hula-Hula

Tropicana

Heart


Olympia

Dewasa Adult
Gold Ribbon


Luve

Mini Pack

Keluarga Family
Family Pack


Multiflavour Pack
In-Home
Bulk Bulk
Bulk 5 liter


Pail 8 liter

Dekoratif Decorative
Es Potong


Ice Cream Cake
















               












2.5.                 Proses Produksi




Penimbangan
Proses penimbangan bahan baku merupakan tahap awal yang harus dilakukan dalam proses pengolahan es krim. Penimbangan bahan-bahan penyusun es krim dengan komposisi yang tepat memegang peranan penting karena mempengaruhi kualitas es krim yang dihasilkan, sehingga penimbangan harus benar-benar sesuai dengan formula yang telah ditentukan.
Mixing (Pencampuran) dan pemanasan awal
Pencampuran dan pemanasan awal dilakukan untuk mencampur semua bahan-bahan penyusun baik yang berbentuk cairan maupun kering seperti gula, stabilizer, emulsifier, dan sebagainya.
Pasteurisasi
Pasteurisasi adalah proses pemanasan adonan dari es krim ( mix )  dalam kurun waktu dan temperatur yang diperlukan untuk mematikan mikroorganisme yang bersifat patogen yang terdapat dalam mix es krim.
Homogenisasi
Proses homogenisasi bertujuan untuk memecah ukuran globula-globula lemak yang akan menghasilkan tekstur es krim menjadi lebih halus. Pada proses, mix dilewatkan pada celah yang sangat sempit dengan tekanan yang sangat tinggi.
Cooling (Pendinginan)
Pendinginan ini bertujuan untuk memberikan efek shock temperature pada mix, sehingga bisa membantu membunuh mikroba dan membantu proses aging berjalan dengan baik.
Aging
Proses aging bertujuan untuk memberi waktu stabilizer bekerja dengan optimal, sehingga tekstur dan performance dari es krim menjadi lebih baik dan lebih tahan terhadap kelumeran. Proses aging dilakukan dengan menempatkan mix pada tangki aging yang dilengkapi dengan double jacket, sehingga temperature bisa di pertahankan.
Freezing (Pembekuan)
Mix dari aging tank dialirkan ke dalam continuous freezer (CF) untuk dilakukan proses pembekuan. Mix pada continuous freezer akan mengalami pengadukan sehingga terjadi pengaliran udara (aerasi) ke dalam ice cream mix, yang biasa disebut overrun ( jumlah udara yang dialirkan dalam ice cream), dengan tujuan ice cream menjadi lebih lembut dan mengurangi rasa dingin yang berlebihan saat dikonsumsi. Dari proses pembekuan ini, dihasilkan soft ice.
Filling
Proses filling (pengisian) es krim ke dalam kemasan. Kemasan yang digunakan sesuai dengan kebutuhannya,  ad cup, cone ataupun family pack.
Hardening
Soft ice yang sudah dimasukkan kedalam kemasan, dikeraskan dengan cara memasukkan ke dalam ruangan pendingin (tunnel), dengan tujuan hampir semua air yang ada dalam produk akan membeku dan ice cream tidak akan mengalami kelumeran pada proses packing.
Packaging
Ice Cream dimasukkan ke dalam karton, dengan jumlah tertentu, sebelum dikirim ke bagian Gudang Freezing room untuk dilakukan penyimpanan
Penyimpanan
Produk yang sudah selesai diproduksi akan disimpan di dalam gudang barang jadi. Produk disusun pada palet-palet yang berada di cold storage.
Pada setiap tahapan produksi, tim QA/QC  Quality Assurance (“QA”) / Quality Control (“QC”) melakukan proses pengontrolan kualitas selama proses produksi dilakukan mulai dari bahan baku, selama proses berlangung sampai dihasilkannya ice cream yang berkualitas, sesuai dengan standart yang sudah ditetapkan.








BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
  1. Produksi ice cream PT. Campina Ice Cream Industry telah sesuai dan memenuhi standar kesehatan.
  2. Ice cream campina sangat digemari seluruh masyarakat dari anak-anak hingga dewasa.
  3. Fasilitas dan perangkat pengamanan di pabrik PT. Campina Ice Cream Industry sudah lebih dari cukup.

Saran
1.      Dari segi produk mungkin lebih ditambah banyak varian rasa.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

CP 1 - PENGANTAR MANAJEMEN

OPERATIONAL RISK KODAK Penyebab Kodak Bangkrut Liputan6.com, New York:  Setelah Eastman Kodak Corporation dinyatakan pailit, muncul beragam penelitian tentang penyebab kebangkrutan perusahaan pelopor film fotografi tersebut. Menurut sejumlah pengamat, seperti dikutip laman timesofindia.com, Senin (23/1), perusahaan pelopor fotografi tersebut tak sanggup melawan arus digital yang semakin berkembang setiap tahun.Tidak seperti IBM dan Xerox Corp, yang sukses menciptakan arus pendapatan baru saat bisnis mereka menurun. Mereka menilai kesalahan Kodak membuang proyek-proyek baru terlalu cepat yang menyebarkan investasi digital terlalu luas, dan puas pada penilaian Rochester, New York, yang membutakan perusahaan untuk berinovasi pada teknologi lain. "Kodak sangat puas dengan penilaiain Rochester dan tak pernah mengembangkan kehadiran teknologi baru di pusat-pusat dunia," ujar Rosabeth Kanter, Profesor Administrasi Bisnis Arbuckle di Harvard Business School."...